BPS Kabupaten Soppeng Gelar Pelatihan Survei Kerangka Sampel Area dan Survei Ubinan Tahun 2024

Dalam rangka meningkatkan akurasi data produksi padi di Indonesia, BPS Kabupaten Soppeng menyelenggarakan Pelatihan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) dan Survei Ubinan Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 November 2024 di Ruang Rapat Kantor BPS Kabupaten Soppeng mulai pukul 07.30 hingga 17.00 WITA.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki metode pengumpulan data pertanian, khususnya padi, dengan menggunakan teknologi modern yang objektif. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendukung kedaulatan pangan dan mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin kedua, yaitu mengakhiri kelaparan dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.

Salah satu tantangan dalam pengumpulan data pertanian adalah akurasi data luas panen. Metode konvensional seperti eye estimate telah terbukti menghasilkan data yang kurang akurat dengan potensi overestimate hingga 17,07 persen. Untuk itu, BPS mengganti metode ini dengan Kerangka Sampel Area (KSA), yang menggunakan pendekatan berbasis area melalui pengamatan fase tumbuh padi di segmen tertentu.

Selain itu, survei ubinan tetap dilakukan sebagai metode penghitungan produktivitas tanaman padi, tetapi kini berbasis subsegmen KSA. Langkah ini memungkinkan data yang dikumpulkan menjadi lebih cepat, tepat waktu, dan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta, terdiri dari 15 petugas lapangan, 7 pemeriksa lapangan, 1 peserta sit-in, dan 1 panitia. Para peserta berasal dari berbagai jenjang, termasuk pegawai non-organik dan pegawai organik BPS Kabupaten Soppeng.

Materi pelatihan disampaikan oleh Statistisi Pertama BPS Kabupaten Soppeng, Refina Oktafiani, SST, yang bertindak sebagai instruktur daerah.

Pelaksanaan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya BPS dalam mendukung kebijakan Satu Data Indonesia yang diatur dalam Perpres No. 39 Tahun 2019. Dengan data yang lebih akurat dan modern, BPS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.

Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan dari pelatihan ini, para petugas lapangan diharapkan mampu melaksanakan survei dengan lebih baik sehingga data produksi padi yang dihasilkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang berbasis bukti (evidence-based policy).